
Apakah anda pernah mendengar profesi Public Relations? Atau mungkin anda lebih familiar dengan istilah orang yang bekerja menjadi Humas? Lalu, apa arti dari profesi ini dan bedanya seperti apa? Istilah "Public Relations" (PR) dan "Humas" sebenarnya merujuk pada konsep yang serupa, tetapi terkadang digunakan secara berbeda tergantung pada konteks dan budaya. Secara umum, keduanya mengacu pada upaya untuk membangun dan memelihara hubungan positif antara suatu organisasi, perusahaan, atau individu dengan publik.
Perbedaan antara Public Relations dan Humas dapat bervariasi tergantung pada pemahaman lokal dan regional. Namun, di beberapa tempat, keduanya dapat dianggap sinonim dan digunakan secara bergantian. Di beberapa negara, Public Relations sering kali dianggap sebagai istilah internasional yang lebih umum, sementara "Humas" mungkin lebih sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Meskipun demikian, konsep dasar dari kedua istilah ini serupa, yaitu membangun dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Public Relations adalah sebuah profesi yang bertujuan untuk memelihara hubungan positif antara internal (organisasi atau perusahaan) maupun eksternal (publik).
Tidak semua organisasi atau perusahaan memiliki divisi PR, tapi hampir seluruh bisnis menerapkan fungsi dari Public Relations. Secara garis besar, inilah fungsi dari PR:
- Menjaga dan membangun citra.
PR harus mampu menjaga dan membangun citra positif organisasi atau perusahaan di mata publik. Tidak hanya itu, bahkan seorang PR juga harus bisa meningkatkan citra positifnya. Banyak aspek yang akan dilibatkan seperti reputasi, etika, hingga tanggung jawab sosial. - Menjalin relasi dengan media.
Hal ini melibatkan distribusi siaran pers, menyusun rilis pers, dan mengelola interaksi dengan wartawan untuk memastikan liputan media yang positif. - Menjalin relasi dengan pemangku kepentingan.
Ada banyak pemangku kepentingan seperti pemerintah, pemegang saham, pelanggan, mitra bisnis, hingga komunitas. Membangun hubungan yang kuat dengan semua pihak dapat mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan organisasi atau perusahaan. - Manajemen krisis.
PR sangat berperan penting dalam manajemen krisis. Ketika situasi darurat atau kontroversi muncul, PR bekerja untuk mengatasi dampak negatif dan upaya pemulihan kepercayaan publik. - Komunikasi internal.
PR tidak melulu menjaga dan menjalin komunikasi dengan eksternal, tapi juga bisa mengelola komunikasi internal. Hal ini termasuk memastikan karyawan lainnya memahami nilai-nilai perusahaan tujuan, hingga perkembangan terkini. - Mengelola event dan sponsorship.
PR sering kali bertanggung jawab untuk mengelola acara perusahaan, seperti gathering, peluncuran produk, rapat umum pemegang saham, atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan promosi. Selain itu, PR dapat mengelola kebijakan sponsorship untuk meningkatkan visibilitas dan citra organisasi atau perusahaan. - Penyusunan materi komunikasi.
PR juga bertugas dalam menyusun materi komunikasi seperti pidato, brosur, materi promosi, konten media sosial, hingga press release yang dapat membantu menyampaikan pesan perusahaan dengan efektif. - Pengelolaan media sosial.
PR tidak selalu hanya berhubungan dengan komunikasi offline tapi juga online, salah satunya adalah media sosial. Fungsi PR adalah untuk memastikan perusahaan tetap terhubung dengan audiensnya dan memberikan respon yang cepat terhadap isu-isu yang bermunculan.
Komunikasi adalah hal yang utama dalam profesi PR, maka dari itu kuliah tentang PR pasti dari jurusan Ilmu Komunikasi. Meskipun komunikasi ada berbagai macam jenisnya, sudah tentu menjadi seorang PR harus bisa berkomunikasi. Tidak heran kalau akan ada yang mengatakan bahwa:
Kamu kan anak komunikasi, masa ngga bisa berkomunikasi?
Untuk menekuni profesi PR, inilah beberapa macam keterampilan atau skill yang harus kamu kuasai:
- Keterampilan komunikasi yang efektif.
Kemampuan untuk menyampaikan pesan secara jelas dan persuasif dalam bentuk lisan maupun tulisan sangatlah penting dalam PR. Hal ini mencakup ke semua media yang ia gunakan. - Kemampuan menjalin relasi.
PR melibatkan interaksi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan yang baik ke berbagai elemen sangatlah penting. - Memiliki wawasan mendalam tentang media.
Diperlukan pemahaman tentang industri media, termasuk cara beroperasi, kebutuhan jurnalis, sampai dengan tren berita terkini. Hal ini berguna bagi PR untuk merancang kampanye yang lebih efektif. - Memahami organisasi atau perusahaan secara mendalam.
Sangat penting untuk memahami visi, misi, nilai, dan tujuan organisasi atau perusahaan kamu bekerja. Hal ini untuk membantu PR dalam menyusun pesan yang sesuai dan konsisten dengan identitas organisasi atau perusahaan. - Kreativitas.
PR memerlukan pendekatan kreatif untuk menarik perhatian dan membedakan internal maupun eksternal dari yang lain. Kemampuan untuk berpikir out of the box ini dapat memberikan keuntungan sendiri. - Manajemen waktu.
Akan ada banyak tugas dan proyek yang dihadapi oleh PR. Kemampuan manajemen waktu yang baik sangat membentuk memastikan bahwa semua tugas dapat diselesaikan sesuai deadline yang telah disepakati. - Manajemen stress.
Dunia PR sangatlah dinamis sehingga akan memunculkan stress suatu saat, entah besar atau kecil. Kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih di bawah tekanan menjadikan kamu sesuai dengan jalurnya. - Wawasan mendalam tentang media sosial.
Dunia digital menjadi salah satu jalan terbesar bagi para pelaku bisnis di jaman sekarang. Mengikuti tren di media sosial sangat dianjurkan tapi harus disesuaikan lagi dengan citra organisasi atau perusahaan. - Analisis dan evaluasi.
Kemampuan untuk menganalisis data dan mengukur dampak campaign sangat membantu PR dalam mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan. - Mampu melakukan lobi dan negosiasi.
PR sering kali harus bekerja sama dengan berbagi pihak yang memiliki kepentingan beragam. Kemampuan diplomasi dan negosiasi dapat membantu dalam menangani konflik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Menekuni profesi PR bukanlah hal yang mudah yang dapat dilakukan oleh semua orang, dibutuhkan berbagai macam pengetahuan, kemauan, hingga kemampuan yang luar biasa. PR merupakan salah satu profesi yang memiliki tingkat stres yang tinggi, maka dari itu sangat diperlukan character building yang baik sejak dini.
Begitu juga dengan tantangan yang dihadapi di dunia nyata tentang para pelaku industri, kebijakan, masyarakat, hingga teknologi. Setiap hari, setiap tahun akan selalu muncul tantangan-tantangan yang akan dihadapi baik secara berulang maupun hal yang baru. Lalu, bagaimana dengan tantangan yang akan dihadapi oleh PR di tahun 2024 ini? Mari kita perjelas apa saja tantangan PR di era sekarang.
- Dinamisnya dunia informasi.
Lingkungan informasi yang cepat dan terus berubah memperumit pekerjaan PR. Berita dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform berita online, sehingga PR harus responsif dan mampu menanggapi isu-isu dengan cepat. - Krisis reputasi.
Dalam era medial sosial, krisis reputasi dapat berkembang dengan cepat dan dapat menjadi sangat merugikan. PR perlu memiliki strategi khusus untuk mengelola krisis secara efektif di platform digital dan meminimalkan dampak negatifnya. - Keamanan data dan privasi.
Perhatian terhadap privasi data dan keamanan informasi semakin meningkat. PR harus memastikan bahwa komunikasi mereka mematuhi regulasi privasi dan tidak menimbulkan risiko keamanan informasi organisasi atau perusahaan. - Overload informasi.
Keterjangkauan informasi yang besar dapat menyebabkan kelebihan beban informasi bagi publik. PR perlu menciptakan pesan yang relevan dan memastikan bahwa pesan organisasi atau perusahaan mereka dapat membedakan diri di tengah keramaian informasi. - Tantangan eksklusivitas media.
Semakin berkembangnya media digital, media tradisional menghadapi tantangan untuk tetap eksklusif. PR perlu mengembangkan strategi yang melibatkan baik media tradisional maupun digital untuk mencapai khalayak yang lebih luas. - Isu hoax.
Dalam era sekarang banyak informasi palsu dan manipulasi, PR harus bekerja keras untuk membangun kepercayaan dan integritas dalam pesan yang mereka sampaikan. Menjaga akurasi dan kebenaran informasi sangat penting. - Trust building.
Kepercayaan publik dapat menjadi sulit untuk dibangun dan mudah hilang. PR harus fokus pada transparansi, konsistensi, dan integritas untuk memastikan bahwa organisasi atau perusahaan yang mereka wakili dapat mempertahankan kepercayaan publik. - Diversifikasi media dan audiens.
PR perlu mengenali dan menyesuaikan diri dengan diversifikasi media dan audiens. Mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang preferensi dan perilaku konsumen di berbagai platform media. - Globalisasi.
Bisnis dan organisasi semakin terlibat dalam pasar global. PR perlu menghadapi tantangan dalam berkomunikasi secara efektif dengan audiens yang berasal dari berbagai budaya dan latar belakang. - Pemantauan dan analisis data.
Mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dengan benar menjadi semakin penting dalam dunia PR. Pemahaman terhadap tren dan sentimen publik dapat membantu PR untuk menyesuaikan strategi komunikasi mereka.
Para profesional PR yang sukses di tahun sebelumnya dan seterusnya harus dapat beradaptasi dengan cepat, memiliki pemahaman yang mendalam tentang tren industri, dan tetap inovatif dalam pendekatan komunikasinya.
Semoga tulisan ini dapat membantu Anda!
No comments:
Post a Comment