
Anda pernah dengar tentang lowongan pekerjaan menjadi Digital Marketing? Anda sering melihat lowongan itu di situs pencari kerja atau di media sosial?
Digital marketing itu sebenarnya bukanlah sebuah profesi yang hanya digeluti satu orang saja, tapi digital marketing ialah sekelompok orang yang memiliki perannya masing-masing di dunia digital untuk menjalankan marketing sebuah bisnis. Pada intinya,
Digital marketing ialah segala kegiatan marketing yang ada di dunia digital.
Berikut ini adalah beberapa komponen utama dalam menjalankan marketing di dunia digital:
- Website.
Situs web atau website bisa dianggap sebagai rumah di mana orang akan mencari tahu lebih lanjut tentang keberadaan rumah kita yang biasa disebut url atau alamat website. Isi dari website ini bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan pebisnis, biasanya untuk awal mula hanya berupa landing page saja.
- Media sosial.
Hal yang sudah tidak asing lagi bagi para digital marketeers untuk melakukan promosi atau kampanye melalui media sosial. Ada banyak bidang pekerjaan di media sosial, seperti social media specialist, content creator, influencer, hingga optimasi ads.
- Email marketing.
Marketing jenis ini sekedar satu arah saja, yaitu menyampaikan promosi atau informasi kepada pelanggan atau calon klien melalui email. Biasanya, email yang dikirim berupa newsletter.
- Search Engine Optimization (SEO).
Pernah melihat website di mesin pencari Google yang ada di halaman pertama dan di urutan pertama? Itulah gunanya SEO di mana website kita akan muncul di paling atas (setidaknya urutan teratas) ketika orang mencari kata kunci yang berkaitan dengan bisnis kita.
- Search Enging Marketing (SEM).
Sama halnya dengan SEO, namun yang ini berbayar. Jika Anda sering melihat website teratas di mesin pencarian Google, biasanya ada tulisan sponsored maka itu adalah SEM.
- Influencer/affiliate.
Bedanya, influencer akan mempromosikan bisnis sesuai dengan scope of work dan kalau affiliate akan diberikan komisi apabila barangnya terjual melalui affiliate tersebut.
- Chat marketing.
Ini tergolong baru karena biasanya akan mengincar ke dalam kelompok atau grup yang tergabung di platform chat tertentu. Misalnya grup jualan di Whatsapp, penawaran di timeline Line, hingga event-event komunitas di Discord.
Kami menawarkan jasa konten media sosial untuk bisnis anda.
Digital marketing dan marketing offline memiliki banyak sekali perbedaan meskipun memiliki goal yang sama. Beberapa di antaranya sudah kita ketahui yaitu media yang digunakan antara digital dan non digital. Berikut lebih lanjut tentang perbedaan digital marketing dan marketing offline:
1. Media dan saluran distribusi.
- Digital marketing: menggunakan media digital seperti website, media sosial, email, Google, hingga online Ads. Melibatkan interaksi secara langsung dengan audience online.
- Marketing offline: Menggunakan media konvensional seperti media cetak, baliho, hingga door to door. Menargetkan audience di dunia nyata, di luar ruang digital.
2. Jangkauan dan targeting.
- Digital marketing: bisa menargetkan audience yang sangat spesifik berdasarkan banyak hal, seperti demografi, usia, hingga hobi. Jangkauannya pun sungguh luas tidak hanya penduduk lokal, namun bisa sampai ke luar negeri.
- Marketing offline: target audiencenya lebih umum dan sulit untuk spesifik. Jangkauannya juga terbatas pada lokasi tertentu saja.
3. Keterlibatan aktivitas.
- Digital marketing: memungkinkan interaksi dua arah seperti komentar, direct message, hingga reply email. Interaksi ini bisa berlanjut menjadi sebuah data yang bisa diconvert ke big data pebisnis.
- Marketing offline: keterlibatan audience cenderung lebih terbatas dan sulit untuk diukur. Komunikasi satu arah.
4. Biaya.
- Digital marketing: lebih terjangkau dan bahkan ada yang gratis seperti hanya posting di media sosial. Pengeluaran biaya biasanya dalam bentuk iklan digital yang bisa diatur seperti cost per click.
- Marketing offline: cenderung lebih mahal dan sulit untuk mengukur atau mengontrol biaya dengan pasti.
5. Pengukuran kinerja.
- Digital marketing: memungkinkan untuk pengukuran real-time dengan analisis data yang mendalam. Data bergantung pada yang tercatat di tools digital, seperti impression, engagement, conversion rate, dll.
- Marketing offline: sulit untuk mengukur efektivitas secara langsung dan real-time. Data bergantung pada penelitian pasar, survei, dan metode pengukuran yang memakan waktu.
6. Fleksibilitas dan perubahan.
- Digital marketing: memungkinkan untuk perubahan cepat dalam adaptasi konten berdasarkan analisis data dan trend. Campaign dapat disesuaikan waktunya.
- Marketing offline: proses perubahan dan penyesuaian lebih lambat. Campaign cenderung bersifat statis dan membutuhkan perencanaan jangka panjang.
7. Keberlanjutan.
- Digital marketing: memiliki potensi untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui banyak media.
- Marketing offline: keberlanjutan lebih tergantu pada peran merek dan reputasinya di masyarakat. Hubungan jangka panjang sering kali memerlukan event offline.
Itulah kenapa suatu brand memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengadakan sebuah event offline yang melibatkan banyak audience. Selain biayanya yang mahal, schedule lokasi juga bisa menjadi kendala apalagi kalau tanggalnya tidak sesuai dengan schedule internal.
Bagi Anda yang memiliki bisnis kecil-kecilan, jangan ragu untuk memfokuskan diri di digital marketing. Apabila Anda mengalami kesulitan seperti pembuatan website, konten sosial media, hingga desain untuk toko dapat menghubungi kami.
Kami siap membantu!
No comments:
Post a Comment