Perbedaan Influencer dan Content Creator - Jadi Kere Aktif

Home Top Ad

Responsive Ads Here

23 March 2024

Perbedaan Influencer dan Content Creator



Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Influencer dan Content Creator, bahkan banyak yang menjadikan hal ini sebagai mata pencaharian utama mereka. 
Meskipun keduanya memiliki peran yang berbeda dalam dunia pemasaran digital, istilah tersebut sering kali digunakan bergantian. Hal ini sangat penting bagi bisnis dan brand untuk memahami perbedaannya agar dapat memanfaatkan keduanya secara efektif.

Influencer adalah individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial dan mampu mempengaruhi opini atau perilaku audience mereka. Biasanya, mereka memiliki banyak followers dan aktif di berbagai platform. Karakteristik utama dari seorang influencer meliputi keahlian dalam niche tertentu, memiliki koneksi yang kuat dengan followersnya, dan mampu menciptakan trend sendiri.

Influencer membantu sebuah brand untuk mencapai audience yang lebih luas melalui endorsement produk, postingan yang disponsori, dan partisipasi mereka dalam suatu event atau campaign. Kekuatan mereka terletak pada kepercayaan dan otoritas yang mereka miliki di mata followersnya, sehingga rekomendasi mereka sering kali lebih dipercaya dibandingkan iklan tradisional seperti televisi, majalah, atau baliho.

Sedangkan, Content Creator adalah individu yang fokus pada pembuatan konten yang berkualitas tinggi, baik itu dalam bentuk video, foto, tulisan, atau grafis. Mereka berfokus pada kreativitas, inovasi, dan keahlian teknis dalam menghasilkan konten yang menarik dan informatif.

Content Creator membantu brand dengan membuat konten yang menarik dan berharga yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan pemasaran, seperti social media campaign, website, atau digital ads. Biasanya, mereka juga bekerja secara kolaboratif dengan brand untuk menghasilkan konten yang sesuai dengan pesan dan tujuan brand.

Perbedaan influencer dan content creator.


Seorang Influencer harus mampu membangun dan memelihara personal branding mereka dengan cara menunjukkan kepribadiannya, gaya hidupnya, serta minat dan hobi mereka. Personal branding yang kuat akan membantu mereka untuk menarik followers baru dan mempertahankan followers yang ada.

Influencer juga harus bisa berinteraksi secara aktif dengan followernya melalui kolom komentar, direct messages, live streaming, atau stitch/repost video. Dengan cara ini, akan timbul koneksi yang kuat dan erat untuk meningkatkan engagement dan loyalitas followers. Konten-konten yang dibagikan oleh Influencer, biasanya konten yang bersifat pribadi dan relateable, seperti vlog, tutorial, hingga review sebuah produk yang menarik dan diminati oleh followersnya.

Seorang Content Creator berfokus kepada inovasi dan kreativitas dalam pembuatan konten. Mereka selalu mencari cara baru untuk dapat menyajikan konten informasi hingga hiburan untuk audience.

Content Creator harus melalui proses yang mendalam, mulai dari ide hingga produksi konten sehingga menghasilkan konten yang berkualitas. Ini termasuk penelitian, pembuatan script, shooting, editing, hinga publikasi di dalam proses tersebut. Konten-konten yang dibagikan oleh Content Creator biasanya menggunakan berbagai platform untuk mendistribusikan konten mereka dan memastikan bahwa konten yang mereka publikasikan itu menggapai ke target audience mereka secara tepat.


Sebagai Influencer, mereka melakukan kolaborasi brand di bawah ini.
  1. Endorsement. Influencer sering kali melakukan endorsement produk, di mana mereka merekomendasikan produk kepada followers mereka. Endorsement ini dapat berupa postingan di media sosial, video, atau story.
  2. Sponsored posts. Banyak influencer bekerja sama dengan brand untuk membuat sponsored posts yang mempromosikan produk atau layanan tertentu.
  3. Events/campaigns. Influencer juga dapat diundang untuk berpartisipasi dalam acara atau kampanye suatu brand, memberikan exposure tambahan dan meningkatkan kepercayaan terhadap brand.

Ada beberapa keuntungan ketika meng-hire seorang Influencer, di antaranya:
  1. Jangkaun luas. Influencer memiliki jumlah followers yang banyak sehingga memungkinkan suatu brand untuk mencapai audience yang lebih luas dengan cepat.
  2. Kepercayaan dan otoritas. Followers cenderung percaya rekomendasi dari seorang Influencer sehingga hal ini dapat meningkatkan kredibilitas sebuah brand.
  3. Engagement yang tinggi. Influencer memiliki tingkat engagement yang tinggi dengan followers mereka sehingga dapat menghasilkan interaksi yang lebih besar dengan sebuah konten dari brand.

Namun, ada beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh sebuah brand ketika meng-hire seorang Influencer. Di antaranya:
  1. Biaya yang tinggi. Bekerja sama dengan Influencer terkenal akan mengeluarkan budget yang lebih besar.
  2. Risiko reputasi. Brand harus berhati-hati dalam memilih Influencer karena perilaku atau kontroversi dari si Influencer dapat berdampak negatif pada reputasi brand.

Keuntung dan risiko menggunakan jasa influencer.

Sebagai Content Creator, mereka juga melakukan kolaborasi brand di bawah ini:
  • Content creation. Content Creator sering kali dipekerjakan untuk membuat konten khusus untuk sebuah brand. Ini bisa berupa video, artikel, visual, atau audio.
  • Long-term partnership. Banyak brand yang menjalin kemitraan jangka panjang dengan para Content Creator untuk menghasilkan serangkaian konten yang konsisten dan berkesinambungan.
  • Cross-promotion. Content Creator juga dapat melakukan cross-promotion atau promosi silang dari satu platform ke platform lainnya atau ke Content Creator lainnya untuk meningkatkan jangkauan konten dan engagement.

Ada beberapa keuntungan ketika meng-hire seorang Content Creator, di antaranya:
  • Konten berkualitas. Banyak Content Creator yang kreatif dalam membuat sebuah konten yang menjadikannya berkualitas tinggi.
  • Fleksibilitas. Content Creator memiliki kemampuan untuk membuat berbagai macam konten yang disesuaikan dengan berbagai macam goal atau campaign.
  • Konsistensi. Content Creator yang aktif tentu akan konsisten dengan kualitas kontennya, pembahasannya, bahkan bagaimana dia berinteraksi pun juga bisa dilihat.

Namun, ada beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh sebuah brand ketika meng-hire seorang Content Creator. Di antaranya:
  • Jangkauannya lebih terbatas. Berbeda dengan para Influencer, Content Creator biasanya lebih merucut lagi nichenya sehingga jangkauan kontennya lebih kecil daripada Influencer.
  • Proses yang lebih lama. Content Creator berusaha membuat konten semaksimal mungkin karena ia membutuhkan ide-ide segar dan menarik untuk menghasilkan konten yang berkualitas.

Keuntung dan risiko menggunakan jasa content creator.

Sekarang, kita sudah mengetahui apa itu Influencer dan Content Creator, perbedaan, hingga keuntungan maupun kerugiannya. Selanjutnya, tinggal sesuaikan kembali dengan goal atau campaign yang akan dibuat.

Perlu diingat, berikan brief dan SOW (Scope of Work) yang jelas dan tegas karena baik Influencer maupun Content Creator memiliki ciri khas mereka sendiri. SOW sangat membantu mereka untuk dapat menjadi acuan atau panduan dalam pembuatan konten mereka.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment